Berawal dari keresahan hati berada
di jalan tengah, yaitu jalan mengambang dimana belum ada hal yang bisa
diunggulkan. Mungkin kawan juga mengalaminya??
Ya.. kadang kita terperangkap dengan
batasan yang kita buat sendiri, setiap hari sugesti bahwa kita begini adanya
terus menerus membuat kita lari ditempat. Salah satu penyebabnya yaitu
kita membicarakan mimpi kepada orang yang kurang tepat. Maksudnya??
Begini.. Pernakah kawan bercerita mimpi besar kawan kepada seseorang namun langsung mendapat respon negative.
“Eh gi, aku dari kecil suka game
lho, kayanya asik banget tuh kedepan bisa buat game sendiri. Apalagi sekarang
kan mulai booming. Nah kira-kira kalau habis lulus SMA aku masuk jurusan yang
berhubungan sama membuat aplikasi gitu gimana ya? Prospeknya gimana ya, kaya
Teknik Informatika misalnya.”
Terus teman ada merespon seperti
ini
“Yaelah, yakin?? Nilai matematikamu
aja di SMA remidi terus. Jangan deh, lu nga berbakat disana!!”
Yaa.. jawaban bak abon cabe
pedes-pedes bikin mules yang akhirnya kawan menjadi pesimis untuk melanjutkan
mimpi tersebut. Kalau saya pikir alangkah menyakitkan hati, kalau sering
mendapat jawaban seperti itu. Coba gini
“Wah bagus tuh,kembangin, lanjutkan
!! keren nanti lu bisa jadi programmer muda tersukses, tapi jangan lupa lu
harus kerja keras kalau mau jadi programmer bro”.
Ya.. sebagai manusia setidaknya kita
membutuhkan sebuah pembenaran dari keyakinan untuk membuat mereka terus
berjalan. Alangkah lebih bijak jika kita mulai belajar menghargai mimpi orang
lain sedini mungkin, karena dunia ini penuh perubahan dan ketidakpastian. Roda
pasti berputar, lebih baik jangan menyinggung soal berbakat atau tidak
berbakat, coba lihat sisi lain yaitu ketekunan yang awal mulanya dari minat.
Nah dengan memberikan respon positif berupa pembenaran keyakinan teman kita,
maka setidaknya kita membantu teman untuk terus percaya akan mimpinya itu.
Sudah saatnya kita bersama
melangkah ke depan, bukan saling menghentikan orang yang baru mulai melangkah.
Terimakasih.
Nb : Tulisan ini ditunjukan untuk
diri saya sendiri, error kepenulisan mungkin berlaku kepada orang yang lebih
kuat dan berhati baja. Namun adakah orang yang berhati baja (?)